27 Maret 2009

SDN 2 Ketapang

Siswa Antre Buang Hajat

SAMPIT – Meskipun berstatus sekolah negeri, ternyata tidak menjamin fasilitas yang tersedia sudah memadai. Buktinya murid SDN 2 Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotim, harus antre saat buang hajat karena keterbatasan kamar kecil.
Selain permasalahan di atas, bau milik perusahaan PT Sampit yang cukup menyengat pada jam-jam tertentu terkadang menganggu proses belajar mengajar di sekolah. ”Biasanya munculnya bau karet yang cukup menyenangat sekitar pukul 10.00 WIB ke atas,” kata Kepala SDN 2 Ketapang Sardiman kemarin (4/2).
Meskipun pihak sekolah sudah berupaya memberikan pengharum ruangan, namun bau karet tetap tidak terbendung. Akhirnya para siswa maupun guru tidak mempermasalahkan hal itu. ”Kalau menurut penjelasan para ahli apabila manusia menghirup bau yang tidak sedap selama 15-25 tahun akan mengalami gangguan kecerdasan (IQ),” sebut Sardiman.
Meskipun demikian, sebagai langkah untuk membantu pihak sekolah perusahaan PT Sampit memberikan bantuan berupa buku paket pelajaran yang disumbangkan secara sukarela. ”Perusahaan pernah memberikan bantuan berupa buku paket untuk dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa dan bentuan berupa meja kursi,” beber Sardiman.
Sementara itu, yang masih mengganjal dalam benak, kenapa SD yang berstatuskan Negeri, fasilitasnya tidak diperhatikan secara serius. ”Masalah WC dan pagar mudah-mudahan bisa teralisasikan semua,” pinta Sardiman.
Dengan keadaan sekarang, siswa maupun guru harus tetap antri untuk buang hajar ke kamar kecil karena pemerintah daerah terutama Dinas Dikpora Kabupaten Kotim belum memberikan alokasi dana khusus untuk pembangunan WC dan pagar apabila pihak sekolah tidak mengajukan tentang faslitas yang dibutuhkan. (fin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar