14 April 2009

Dana BOS Kotim 2009

Kotim Terima Rp6,6 Miliar
Dana BOS Triwulan Pertama

SAMPIT – Kabar gembira bagi sekolah penerima dana bantuan operasional sekolah (BOS) di kabupaten Kotim. Setelah gali lobang tutup lobang hingga akhir triwulan pertama, dana yang dinanti akhirnya dikucurkan.
Manager BOS Kotim Agus Suryo Wahyudi mengatakan total dana BOS yang diterima Kotim sebesar Rp6,6 miliar. Dana itu diberikan untuk ribuan pelajar dan ratusan sekolah.
“Untuk tahun ini dana yang kita terima mengalami kenaikan. Penyebabnya, lantaran dinaikkannya dana yang dianggarkan per pelajar oleh pemerintah pusat,” kata Agus.
Dirincikannya untuk jenjang SD adan sekitar 4.965 murid dari 325 sekolah yang akan menerima dana BOS tersebut, sedangkan untuk jenjang SMP ada 12.429 pelajar dari 85 sekolah.
Dia menambahkan, untuk jenjang SD akan menerima dana sebesar Rp397 ribu per siswa selama setahun dan jenjang SMP Rp570 ribu persiswa setahun. “Dana itu akan dikucurkan tiap 3 bulan sekali,” bebernya.
Dia merincikan, jenjang SD totalnya Rp.4.927.762.500,00 dan jenjang SMP total Rp.1.771.132.500,00. “Jumlah totalnya sekitar Rp6,6 Miliar lebih, dan dana tersebut sudah dikucurkan akhir bulan Maret lalu. Untuk mengambilnya bisa langsung mendatangi bank yang sudah ditunjuk oleh pemerintah pusat atau mengambil ke kantor Pos terdekat dengan membawa bukti-bukti yang kuat,” sebutnya.
Disinggung mengenai sanksi bagi mereka yang ketahuan melakukan penyelewengan, Agus berharap agar Dana BOS disalurkan sesuai dengan petunjuk dan teknis yang telah ditetapkan. Apalagi, katanya, dana ini akan diawasi superketat oleh beberapa instansi yakni BPK, BPKP, Inspektorat Daerah Kabupaten dan Provinsi, pengawas sekolah TK/SD dan SMP.
“Dana BOS itu sebenarnya napas untuk membantu siswa miskin sehingga terus bersekolah dan ini juga bertujuan untuk menuntaskan pendidikan wajib belajar 9 tahun, kalau diselewengkan kemana anak bangsa ini akan dibawa,” pungkasnya. (fin)

14 Digit Untuk Sertifikasi

Disdikpora Sosialisasikan 14 Digit Sertifikasi Guru

SAMPIT – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotim mensosialisasikan 14 digit sertifikasi guru yang dikeluarkan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Langkah ini ditempuh untuk menghindari pendobelan nomor yang dikeluarkan Disdikpora.
Sebelumnya Disdikpora pada tahun 2006-2007 lalu sudah mengeluarkan nomor digit yang sama, namun selama pelaksanaan sering terdapat kendala yakni nomor digit ganda. Dan akhirnya LPMP mengeluarkan kebijakan untuk mengurus semua tentang nomor sertifikasi guru tersebut.
Kepala Balai Penataan Guru (BPG) Mini Ilmiah merincinkan, 2 digit pertama diisi dengan nomor tahun yakni 09, 2 digit berikutnya kode provinsi yakni 14, 2 digit selanjutnya kode Kabupaten yakni 04, 3 digit berikutnya disesuaikan dengan bidangnya masing-masing untuk semua jenjang pendidikan, 1 kode departemen rinciannya khusus dibawah binaan Depdiknas 1 huruf sedangkan 2 digitnya dibawah binaan Departemen Agama (Depag), dan 4 digit nomor peserta.
Dia menambahkan, khusus digit kode Kabupaten yakni 04 menyesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan seperti contoh Kabupaten Kapuas 01, Barito Selatan 02, Barito Utara 03, Kotawaringin Timur 04 dan Kotawaringin Barat 05 dan seterusnya.
Menurutnya, nomor digit yang telah dikeluarkan oleh Disdikpora ada perbedaan yakni pada nomor digit terakhir terhitung dari 5 kotak dari belakang atau pada kotak kode Departemen. Dimana pada nomor digit tersebut digabungkan sedangkan yang dikeluarkan oleh LPMP terpisah.
“Dulu digabung sekarang terpisah dan ini diyakini tidak akan terjadi kembali penomoran ganda,” ungkap Ilmiah usai memberikan materi pada acara sosialisasi sertifikasi profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Se-Kabupaten Kotim yang diikuti sebanyak 57 pengawas TK/SD dan SMP di BPG Mini, kemarin (13/4). (fin)

PASKIBRA Kotim

700 Siswa Ikuti Seleksi Paskibra

SAMPIT – Sebanyak 700 siswa Se-Kotim mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (Paskibra) di halaman Setda Pemda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Seleksi yang digelar sejak kemarin (13/4) akan berakhir hingga 18 April mendatang.
Dari 700 siswa yang diseleksi untuk tahap pertama diambil sekitar 200 orang, tahap kedua 100 orang sedangkan untuk tahap akhir hanya 50 orang. “Untuk limapuluh orang akan ditugaskan di Kabupaten,” kata Aipda Agus Suyono dari KPPP Kotim.
Dia menambahkan, dari 50 orang itu diambil 4 orang untuk ditugaskan di provinsi, sedangkan 2 orang akan mewakili ke Nasional. “Semua akan diseleksi superketat,” tandasnya.
Menurutnya, penyeleksian ini dilakukan di sekolah-sekolah khusus tingkat SMA yang ada di wilayah Kabupaten Kotim. Dimana tiap sekolah diberikan surat edaran menyeleksi sendiri siswa untuk menjadi paskibraka.
“Tiap sekolah tidak diberi batasan berapa siswa yang akan diwakilkan. Yang jelas khusus kelas X dan XI. Sedangkan kelas XII tidak diikutsertakan karena fokus pada persiapan ujian nasional,” sebut Agus.
Disamping itu, lanjut dia, untuk memenuhi persyaratan pihaknya meminta bantuan beberapa instansi misalnya, TNI dan Polri, tim medis dan Dinas Kesehatan, Anggota Purnawirawan Paskibraka Indonesia (PPI), dan Pemda Kotim. “Bagi yang lulus akan diumumkan disekolah 23-24 April mendatang,” terang Agus.
Sedangkan mengenai tinggi badan, Agus membeberkan, mengacu pada ketentuan standar nasional yakni untuk pria 175 sedangkan wanita 165. “Kalau kita lihat idealnya memang banyak yang tidak memenuhi syarat, namun kita punya toleransi karena dilihat didaerah kita ini siswanya tinggi rata-rata 172 kebawah,” ungkapnya.
“Yang mesti ditegaskan disini adalah, tiap peserta yang lulus khusus potongan rambut harus pendek entah itu pria maupun wanita, dan untuk modelnya diserahkan kepada instansi TNI dan Polri, yang jelas tidak berambut panjang meskipun wanita,” pungkas Agus. (fin)