07 April 2009

Siswa Kotim ke Jakarta dan Jepang

Wakili Kalteng Untuk Lomba LKS
dan Pertukaran Pelajar

SAMPIT – Sebanyak delapan siswa SMA/SMK asal Kotim bernasib mujur. Mereka akan berangkat ke Jakarta dan Jepang mewakili Kalteng pada ajang lomba kompetensi siswa (LKS) tingkat nasional dan pertukaran pelajar.
Rencananya delapan siswa dari dua sekolah favorit di kota ini berangkat dengan tujuan berbeda. Enam siswa akan berangkat ke Jakarta mengikui lomba kompetensi siswa (LKS) tingkat nasional. Keenam siswa itu seluruhnya berasal dari SMKN 1 Sampit.
Sebelumnya keenam siswa tersebut menjuarai Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi pada bulan lalu seperti juara Kompetensi Akuntansi, TI Web desain dan debat bahasa inggris.
“Kalau tidak ada perubahan jadwal mereka berangkat ke Jakarta diperkirakan bulan Mei dan Oktober,” kata Kepala SMKN 1 Sampit Drs Ino.
Sedangkan dua siswa lainnya dari SMAN 1 Sampit akan mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang dan bergabung dengan Paduan Suara Gita Bahana Nasional.
Perwakilan pertama atas nama Giri Prahasta. Siswa kelas XI IPA akan berangkat ke Jepang selama 10 hari pada 11 hingga 23 April. Sedangkan perwakilan kedua Tupa Chandra kelas X IPA akan bergabung dengan tim Paduan Suara Gita Bahana Nasional dalam rangka peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara.
“Ada sekitar 20 pelajar yang masuk pertukaran kawasan pelajar Indonesia salah satunya Kotim mewakili Kalteng yang diberangkatkan ke Jepang,” ujar Kepala SMAN 1 Sampit A Syaifudi. Sedangkan mengenai dana lanjutnya dibiayai oleh Depertemen Nasional (Depnas) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta bantuan dari Bupati Kotim.
Sebelum keberangkatakanya, kemarin (6/4), kedepalan siswa dengan didampingi kepala sekolah masing-masing bersilahturahmi dengan bupati Kotim HM Wahyudi K. Anwar di rumah jabatan bupati.
Sementara itu, Bupati Kotim HM Wahyudi K. Anwar mengatakan, bagi yang berangkat ke Jepang hendaknya harus bisa memperkenalkan adat dan budaya Kalteng, serta pelajari adat dan budaya Jepang.
Menurut Bupati apa yang diperoleh adalah kesempatan yang baik untuk saling tukar pengalaman dan pengetahuan. “Kita harapkan adat budaya Kalteng bisa dikenal oleh orang luar negeri terutama Negara Jepang,” ujarnya dihadapan para siswa, kepala sekolah dan guru yang hadir saat itu.
Disamping itu, lanjut Bupati, yang berangkat ke Jakarta terutama mengikuti LKS-SMK saya harapkan paling tidak masuk sepuluh besar itu sudah membanggakan. “Saya mengimbau agar para perwakilan ini menjaga kondisi dengan baik, karena didaerah laina tidak sama dengan daerah kita sendiri terutama cuaca dan makanan,” pungkasnya. (fin)