27 Maret 2009

Guru Honorer

Hargai Guru Honorer dengan Gaji Layak

SAMPIT – Meski hanya guru honorer, tanggung-jawab yang diemban juga berat. Mereka harus menempa dan membentuk kecerdasan intelektual anak didiknya sama seperti guru berstatus pegawai negeri sipil.
Demikian dikatakan Ketua PGRI Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Yudie saat kunjungan balasan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/MA/SMK ke Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Sabtu (14/2) lalu. ”Kadang-kadang anak pipis di celana atau sedang beol di sekolah, siapa yang menangganinya kalau bukan guru,” tanya Yudie
Dia menambahkan, sepatutnya jasa para guru dihargai sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pendidik. “Lembaga atau yayasan harus menghargai jasa mereka dengan memberikan gaji yang sesuai dengan kinerjanya,” pinta Yudie.
Dia kemudian menjabarkan, pada saat penerimaan siswa baru (PSB) biasanya sekolah atau yayasan akan memasang biaya masuk sekolah sangat besar, namun saat menggaji guru sangat minim. ”Ya, paling tidak disamakan atau dihargai gaji mereka sesuai dengan gaji tingkat atas sekitar Rp 500 ribu,” pungkas Yudie.
Semua tenaga pendidik, kata dia, menginginkan anak didiknya menjadi seorang yang berguna bagi bangsa dan negera tidaklah semudah membalikan sebuah telapak tangan, semua memerlukan pengorbanan. Namun sebuah pengorbanan itu mesti dibalas sesuai dengan jerih payah yang telah dilakukan oleh seorang pendidik tersebut. (fin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar