03 April 2009

Jeblok tryout SMK

Solusi Jebloknya Hasil Tryout Harus Dicari

SAMPIT - Rendahnya hasil tryout (uji coba) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi keprihatinan semua pihak. Solusi harus segera dicari untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang ada.
”Masalah ini perlu disikapi secara arif. Hasil ini perlu dijadikan motivasi dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) pertengahan April ini,” ucap pengamat dan praktisi pendidikan di Sampit Etty Silvianni kemarin.
Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotim tercatat, dari 9 SMK dengan total 595 siswa yang ikut tryout, hanya 42 peserta yang berhasil lulus. Bahkan ada enam SMK yang tidak satupun siswanya berhasil lulus.
Menurut Etty, berkaca dari kondisi riil tersebut hendaknya tidak serta merta dijadikan sebagai tolok ukur, namun justru dapat dijadikan cambuk penyemangat agar mengevaluasi atas apa yang telah dicapai.
Menurut dia semua pihak seperti siswa, guru dan para orangtua/wali siswa harus bersinergi untuk meningkatkan kualitas anak didik dalam menghadapi UN. “Kerjasama orang tua dan guru dalam memotivasi siswa untuk lebih giat dalam pengayaan soal-soal sangat menentukan. Karenanya di antara mereka harus saling berkomunikasi dengan baik,” tandasnya.
Para guru, menurut dia, seyogyanya memahami dan mengerti setiap permasalahan yang dihadapi oleh anak didiknya. Karena dengan mengerti masalah yang dihadapi oleh siswa maka akan mudah dalam mencarikan solusi.
Etty menambahkan, tantangan dalam menghadapi UN akan lebih berat dibanding tahun sebelumnya karena standar nilai yang ditetapkan untuk masing-masing bidang studi yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika minimal 5,5.
Terpisah, Sekretaris tryout A Syaifudi mengimbau agar siswa memfokuskan diri untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan karena standar kelulusan tahun ini naik.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotim Calon I Ranggon menambahkan, tryout ini hendaknya jadikanlah ajang melatih diri sebelum menghadapi UN agar tidak ragu dan bingung. "Saya harap para peserta saat mengikuti UN punya keyakinan dalam mengerjakan soal dengan baik dan benar, terutama saat pengisian biodata dan membulati," pungkasnya. (vis/fin/yit)