25 Juni 2009

Siswa SMA Laporkan Kaseknya Sendiri

Siswa Laporkan Kasek ke Wabup
Gara-gara Ucapan Kesek SMAN 1 Cempaga Dianggap Bohong

SAMPIT – Gara-gara ucapannya, Kepala SMAN 1 Cempaga Rakimin dilaporkan siswanya ke wakil bupati Kotim. Rakimin dilaporkan karena dianggap telah mengkebiri upaya siswa yang berhasil memindahkan lokasi ujian paket C dari SDN 1 Kota Besi ke SMAN 1 Cempaga.
“Kami sangat menyayangkan ucapan kepala sekolah (Rakimin, Red) yang telah mengklaim bahwa dirinyalah yang mengupayakan pemindahan lokasi ujian paket C. Padahal sebenarnya tidak!” ungkap Ade Kansas, salah satu perwakilan SMAN 1 Cempaga saat berada di Kantor Bupati kemarin (24/6). Ade menghadap wabup didampingi 5 rekan lainnya mewakili siswa kelas XII.
Ade menjelaskan sebagai kepala sekolah, harusnya membantu anak didiknya agar ujian paket C dilaksanakan di sekolah asal. Justru yang terjadi kasek tidak merespon sama sekali keinginan para siswa tersebut.
Merasa tak digubris keinginan tersebut, siswa sepakat untuk mengupayakan sendiri usulan mereka ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotim. “Pada Sabtu (20/6) lalu kami menghadap ke Kepala Disdikpora Kotim (Yanero). Setelah kami jelaskan, usulan kami disetujui dan lokasi ujian dipindah,” beber Ade yang didampingi Rahmahwati dan Lina Ismawati serta 3 perwakilan lainnya seperti Rinika, Bahriyanur dan Apriyanur.
Selain menghadap ke Kepala Disdikpora, lanjut Ade, perwakilan yang saat itu menggenakan seragam sekolah juga melaporkan ke DPRD Kotim. Namun hingga kini belum ada jawaban yang jelas hingga akhirnya bertemu dengan wabup Kotim. “Kami heran mengapa wakil rakyat tidak merespon permasalah ini padahal ini menyangkut orang banyak,” keluhnya.
Ade menjelaskan, sebanyak 87 siswa SMAN 1 Sampit mengikuti unas tingkat SMA yang lulus hanya 5 orang sedangkan sisanya tidak lulus. Sedangkan yang mengikuti paket C hanya sedikit dengan alasan jarak tempuh terlalu jauh.
“Para siswa di SMAN 1 Cempaga itu rata-rata tempat tinggalnya sangat jauh sehingga apabila ujian paket C dilaksanakan di Kota Besi banyak yang tidak ikut. Nah, setelah dipindahkan akhirnya semua ikut ujian,” sebut Ade dengan lesu mengingat perjuangan mereka telah diklaim kepala sekolah.
Sementara itu, Kasek SMAN 1 Cempaga Rakimin ketika dikonfirmasikan mengaku telah mengupayakan pemindakan pelaksanaan unas. Disebutkannya pada Jumat (19/6) telah meminta kepada Disdikpora agar ujian dilaksanakan di daerah Cempaga.
Dia menambahkan, mengenai pemindahan tempat pihaknya juga telah menempelkan selebaran di kaca sekolah bahwa pelaksanaan ujian yang dijadwalkan semula di Kota Besi akhirnya dipindahkan di sekolah. “Mengenai perjuangan siswa untuk meminta diadakan di sekolah itu urusan mereka. Yang jelas sekolah hanya memfasilitasi,” ujarnya yang didampingi salah satu pengawas Syahmudin.
Apapun statement yang dilontarkan oleh Kasek, dari pihak siswa tetap menganggap bahwa itu bohong karena sebelumnya pihak sekolah tetap menginginkan dilaksanakan di Kota Besi. “Itu bohong aja, kami tidak diberi informasi bahwa sekolah menempelkan jadwal pelaksanaan ujian paket C itu di SMAN 1 Cempaga,” pungkas Ade diamani siswa yang lainnya. (fin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar