16 Juli 2009

PSB kesalahan ortu murid

Calon : Itu Kesalahan Orangtua
Soal Penetapan Besaran Uang Masuk Sekolah

SAMPIT – Kisruh mengenai besaran uang masuk sekolah khususnya tingkat SMA/MA/SMK bakalan terus meruncing. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpor) Kotim yang sejatinya sebagai regulator, justru menganggap keresahan orangtua akan besarnya biaya masuk sekolah akibat kesalahan orangtua sendiri.
Kepada Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) pada Disdikpora Timur Calon I Ranggon mengatakan pada saat digelar rapat pembahasan biaya masuk antara sekolah, orangtua siswa, dan komite sekolah, para orangtua yang proaktif sangat sedikit. Mayoritas mereka hanya manggut-manggut dan menyetujui apa yang ditawarkan pihak sekolah.
“Sebenarnya pada saat rapat antara komite sekolah dengan orang tua murid itu duduk satu meja membahas besar dan kecilnya biaya yang dibebankan. Nah, harusnya dari situlah bisa diadakan tawar menawar sehingga ada solusi,” terang Calon.
Selain itu, lanjut Calon, pihak sekolah sudah menyesuaikan dengan Rencana Anggaran Pendapat Belanja Sekolah (RAPBS) serta sesuai dengan otonomi sekolah masing-masing. Apabila dari pihak orang tua murid merasa keberatan bisa dirundingkan kembali.
Calon juga tak habis pikir setelah penetapan dan disetujui, justru ada yang menolak dan keberatan. “Inikan namanya aneh. Sudah diputuskan dan disetujui malahan ada yang ngomong dibelakangan tidak menerima,” tandasnya.
Seharusnya, lanjut dia, saat dirapatkan orangtua bisa mengajukan keberatan, bahkan kalau perlu minta keringanan. Dan apabila bagi mereka yang tidak mampu sekolah pasti nya juga mempunya solusi dan tetap membantu. “Biasanya yang tidak setuju itu hanya sedikit karena kalah suara dengan suara orang banyak akhirnya ikut setuju,” pungkasnya.
Sementara, sumber salah satu orangtua siswa mengatakan pihaknya bukan tidak proaktif. Justru yang terjadi pihak sekolah menetapkan jadwal rapat tidak sesuai dengan kondisi kerjaan orang tua murid.
“Kami ini bekerja pagi hari sedangkan rapatnya diadakan pada saat jam kerja, sehingga banyak yang tidak ikut rapat. Seandainya saja disesuaikan dengan kondisi mungkin banyak yang hadir dan bukan menerima begitu saja,” ujarnya tanpa mau disebutkan namannya. (fin/ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar