Calistung dengan Bermain, Bukan Menghafal
SAMPIT – Layakkah anak usia dini diajari membaca, menulis, dan berhitung (Calistung)? Pertanyaan ini mencuat setelah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur mengeluarkan edaran larangan calistung bagi anak TK.
Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanan Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kotim Kadariningsih mengatakan, yang perlu diperhatikan metode pembelajarannya. Pengenalan calistung bisa dilakukan dengan cara bermain. TK lebih menekankan konsep pembelajaran anak dengan fokus pada bentuk bermain.
Hal ini sering dikelirukan para pendidik yang banyak menggenjot anak-anak dengan materi calistung (membaca, menulis dan berhitung) tanpa memperhatikan usia anak. "Sebagai guru Taman Kanak-kanak (TK) tidak semestinya mengajarkan anak didiknya Calistung melainkan mengajarkan cara bermain sambil belajar," perempuan yang juga kepala TK Pembina Kabupaten Kotim ini.
Pihaknya hingga kini memang mengajarkan Calistung tapi tidak seperti anak SD. Pelajaran itu sesuai dengan peraturan atau buku pedoman yakni mengajarkan anak tentang huruf dan angka dengan tidak menghafal, tapi dengan bermain. “Kalau angka hanya dari angka 1 s/d 10 sedangkan huruf A s/d Z,” ungkap Kadariningsih.
Dia menegaskan kepada seluruh guru TK atau Play Group jangan sampai anak diajari Calistung. Beberapa orang tua yang sering memaksakan kehendak agar anaknya diajarkan Calistung, juga sudah diber pengertian mengenai masalah ini.
Sementara itu, salah satu guru dari TK Hidayatut Taqwa mengatakan, tidak mengajarkan Calistung karena takut melanggar peraturan yang telah ditetapkan. “Kami mengajarkan Calistung yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan,” ucap guru yang namanya tidak mau dikorankan ini. (fin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar