20 September 2009

Guru terapkan pembelajaran menyenangkan

SAMPIT – Cara pembelajaran indoor (dalam ruangan) dianggap sudah ketinggalan zaman. Karenanya perlu proses pembelajaran baru yang dianggap bisa memacu kreativitas peserta didik. Misalnya memanfaatkan alam terbuka.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kotim Agus Suryo Wahyudi menilai, sejak dulu hingga sekarang guru selalu

menyampaikan pelajarannya di depan kelas kemudian siswa diminta untuk mendengarkan, membaca kemudian menulis.

“Ini cara dulu, kami harapkan ada metode pembelajaran baru yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa bosan ketika ingin bersekolah,” ujarnya.

Agus menjelaskan, metode pembelajaran yang menyenangkan itu bisa mengajak siswa untuk mengamati sesuatu di luar kelas asalkan sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing. Misalnya belajar bahasa Inggris siswa diajarkan secara langsung di lapangan apa yang mereka lihat kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. “Ini salah satu pembelajaran yang menyenangkan akan tetapi tidak tiap hari melainkan menyesuaikan kondisi dilapangan,” jelasnya.

Dia juga meminta, kepada pengawas TK/SD untuk memantau ke daerah tugasnya masing-masing tentang anak usia belajar yang tidak sekolah kemudian di data dan ini akan disekolah dalam rangka menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. “Saya harapkan pengawas TK/SD turut membantu mendata masyarakat disekitarnya terutama data anak usia belajar akan tetapi tidak bersekolah,” tukasnya.

Pemkab Kotim berharap pada tahun 2010 mendatang program wajib belajar sembilan tahun akan dituntaska. Akan tetapi penuntasan hingga kini belum tercapai dengan angka yang diharapkan, “Ini perlu kerjasama,” pungkasnya. (fin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar